Senin, 01 Desember 2014

Cold December

Orang indonesia, suka sekali menuliskan judul, thema, tag line dan branding dengan bahasa "bule". Hari ini aku menggunakannya juga.

Cold december. Desember dingin.
Aku belum mendengarkan lagunya. Tapi aku baca di time line pathku.
Dan tepat mengenai apa yang kurasakan sekayang.

Tempat, blog ini adalah tempat menuangkan segala pikiran dan rasaku.
Di kesempatan itu aku merasakan dingin, sepi dan bingung.

Terlepas dari kebingungan dalam bekerja. Ya, pekerjaanku sekarang sedang terkendala, sistem di kantor yangvtak kunjung memperlihatkan perbaikan, dan aku masih belum bisa membuat PO. Malam ini malam dinginginku bercerita.

Curahat hati seorang sahabatku mengenai masalah pribadinya dengan teman kostnya "cinta lokasi" memicuku masuk ke dalam rasa perasaan temanku ini. Ya, karena aku berempati dengan temanku, sahabatku, akan masalah yang ia hadapi.

Dan, malam ini aku dihadapkan sosok orang yang pernah mengisi hatiku. Sosok yang waktu itu dengan HITS "Just the way U are - bruno mars" telah mencuri hati dan perhatianku.
Sebetualnya aku sudah melupakan rasa itu juga. Karena bberapa bulan yang lalu akubjuga jatuh hati pada sosok kembang kota gemilang. Dan akhir-akhir ini aku sedang dekay dengan aktifis perempuan kota gudeg. Namun sosok yang sudah aku delet contactnya ini kembali menambahkan aku dalam daftar kontaknya.

Kontan aku add saja, dan jujur memang masih ada rasa juga kepada sosok itu, meski tak sekuat dulu.

Kenapa aku delet kontaknya. Ya ini audah sering aku lakukan, termasuk waktu sulu aku mengalami putus pacaran yang pertama. Aku juga sengaja menjauh. Aku hanya butuh waktu untuk terbiasa.

Cold december...
Ini hanya perasaanku saja.
Perasaanku saja.
Aku ingat pesan temanku.
Pesan temanku untuk temanbyang lain,
Agarvtak terjebak dalam perasaan yang dibuat oleh diri sendiri...

Perasan itu hanya membuang waktu,
Merusak hidupmu,

Perasaan yangvtak jelas...

Itu awalnya, dan yang menarik.
Manusia adalah hal yang unik.
Akupun berkata pada diriku sendiri.

Aku dapat lakukan apapun.
Aku dapat menerima apapun itu,
Tapi aku juga berhak memilih untuk memberikan apa.

Di akhir aku akan berkata keindahan,
Dan kekuatan
Dan SENI HIDUP.
Bagaimana kamu menggunakan seluruh indra untuk hidup.

Hidung...
Telinga.
Mata.
Syaraf.
Rasa.....

Itulah kekinian.

Cold december menghantarkan aku pada permenungan..

Kesendirian adalah persimpangan...
Untuk sadar dan bangkit??
atau...
terus larut dalam kesendirian???

Pilihan itu ada di tahan kita masing - masing..