=) long time no see...
"Apa itu LDR?" kemarin ada seorang suster yang bertanya kepadaku.
"long distance relationship, suster", jawabku.
kecanggihan teknologi membuat orang bisa berkomunikasi dari jarak jauh.
Suster pondok labu ini (Jakarta - red) adalah salah satu orang yang saya ajari menggunakan Whatsapp, sewaktu saya retret di sana. Aku tidak tau alasan malam kemarin lusa, beliau Whatsapp saya, yang pasti percakapan itu membawa pada satu pertanyaan; apakah, Saya takut LDR?"
Kecanggiha teknologi mungkin belum cukup mengatasi masalah LDR, meskipun manusia harus bersyukur, paling tidak bisa kirim foto tanpa harus menunggu berhari hari dan tentunya bisa kirim kabar setiap saat. Tapi itu tidaklah cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan.
Mempertahankan? memang apalagi yang harus dipertahankan!!! #eaaaa Pertanyaan bagus. Tapi sebetulnya tidak ada yang bisa dipertahankan lagi, hidup manusia hanya sementara, apalagi perasaan. PERASAAN itu FANA belaka! haha. bercanda, JUST KIDDING. itu jawaban orang putus asa.
Konektifitas, mungkin aku salah mengejanya dalam bahasa inggris, dalam bahasa indonesia konektifitas adalah sebuah hubungan. Katakanlah sebuah mouse komputer ini terhubung ke komputer, dengan sebuah jembatan (perantara) kabel.
Hal yang lain Wifi adalah jembatan laptop ke router. lalu ke server utama. tanpa ada jembatan (perantara) tidaklah konek interet! tidak TERHUBUNG! Selanjutnya ketika anda buka browser akan ada sebuah game menarik, DINO LONCAT LONCAT! whatever tetapi penting dipahami sebuah hubungan membutuhkan perantara.
Sebuah relasi, katakanlah pacaran, tidak akan berlangsung baik, jika... sekali lagi pacaran, tidak akan berlangsung baik jika perantara-nya terganggu atau tersendat. Karena LDR tidak hanya menyita waktu dan pikiran (kekhawatiran) saja. Banyak hal-hal yang tidak bisa diekspresikan secara langsung tertahan, tak tersampaikan! Hal tersebut menumpuk hingga pada satu titik akhirnya mengakibatkan kekacauan. Sinyal sinyal yang tidak tersampaikan dengan baik menghambat sebuah proses relasi. Kontak fisik sebagai perantara tidak terbentuk, misalnya sinyal sayang seperti, sentuhan, genggaman tangan, pelukan, ciuman (kecup-kecup :*) awas ingat batas guys... hehe. adalah perantara ungkapan sinyal sayang. Sinyal marah cuek, cubitan lembut, jambakan mesra atau salahkanlah sinyal rindu yang tak tersampaikan dengan baik a.k.a selingkuh, hingga muncul pemikiran buruk mengarah pada posesif, cemburu dan kekhawatiran mengenai mesa depan.
Dan Mata, juga adalah salah satu perantara sinyal, lain kali saya akan bahas "MATA TAK BISA BOHONNG, TAPI MANTAN BISA" 3 kalmat nanti akan di hapus kok wkwk.
sooooo....
Masih berani dengan LDR?
Jawabannya adalah : Apa sih yang ditakuti m.bismo? none #sombong banget.
Ibarat bermain game, ini adalah tahap selanjutnya, NEXT LEVEL. :D
Yang lebih terpenting adalah kesiapan, kesiapan menghadapi level selanjutnya.
Entah itu kan LDR atau tidak, manusia harus belajar dari hari kemarin.
Yang deket aja bisa putus, apalagi yang LDR. itulah alibi saya.
Ingat selalu, NEXT LEVEL!
soo be prepared well!
#akuputusdanbaikbaiksaja
#doakanakuIBU
#putuskarena LDR