Kamis, 29 Maret 2012

Membangun Usaha (Oleh-oleh dari Makassar)


Membangun sebuah usaha tanpa modal itu “MUSTAHIL”, Namun  kita mampu membangun usaha bisa bermodal dengan otak / pemikiran / konsep kita. 


Itulah yang saya dapat dalam sebuah pembicaraan dengan pemilik penginapan, ketika aku bersiggah di Makassar. Beliau menuturkan bahwa, kost2an (Mewah : Ac, TV cable, Lemari es, kamar mandi dalam) ia sewakan semalam 160.000 rupiah permalam atau 2juta sebulan. Saat ini beliau sedang mengikuti proyek membangun sebuah hotel bernilai milyaran . tanpa bermodalkan uang ataupun tanah, ia sudah menggarap proyek perumahan di makasar dan kini ketika ada tetangganya yang memilki tanah cukup dan kebingngan akan “diapakan” tanah ini dengan pengalaman dan konsep apik yng ia miliki ia berhasil meyakinkan pemilik tanah untuk mendirikan sebuah hotel di atas tanah itu. Modalnya??? Ia berkata dari bank. Wow … ya itulah yang membuka wawasan saya mengenai modal mendirikan usaha, terutama karena saya juga kalangan yang tak terlalu bermodal.

Modal adalah hal yang selalu mencadi momok, saat akan mendirikan sebuah usaha, modal sering  disebut sebagai pondasi sebuah usaha. Meskipun demikian, akhir-akhir ini banyak orang sudah sadar (termasuk saya) akan ada sebuh modal lain. Yaitu pengalaman, konsep dan keyakinan disertai jaringan komuitas yang kuat.

Pengalaman Bapak pemilik kost iini memberi gambaran, betapa mudahnya mendapatkan modal, meskipun akhir-akhir ini untuk mendapatkan modal dari bank agak dipersulit, karena ulah para peminjam yang melarikan uangnya (biasanya juga berhubungan dengan orang dalam).  Selain itu diperlukan sebuah pemikiran atau konsep yang tepat dalam mengajukan proposal, untuk saat ini saya juga belum bisa menjeaskan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam mengonsep proposal agar diterima, namun faktor lain yang di utarakan oleh Bapak pemilik kost ini adalah jaringan, ia mengakui dirinya memiliki jaringan yang kuat di makasar, dan juga kenalan yang banyak, ia mengaku juga dirinya cukup disegani di wilayah ini.

Ya. Mungkin tulisan ini belum bisa menggambarkan bagaimana  kita membangun sebuah usaha, tapi paling tidak memberi wawasan baru bagi penulis, serta memperkuat mimpi saya untuk membangun sebuah usaha

Semangat… :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar