Minggu, 26 Oktober 2014

Kongres Persaudaraan Sejati - Keuskupan Agung Surakarta

Kotbah minggu pagi 26 oktoberc2014
-Relatifisme.Jaman sekarang terkadang masalah menjadi relatif, padahal teori relatifitias sudah bada sejak pitagoras ditemukan, disini terjadi penekanan agar jangan sampai relatifisme ini membelenggu jati diri seseorang sehingga menimbulkan penduaan muka. Demi alasan kebaikan, banyak orang berdiri atas dasar itu lalu melakukan pembodohan. Sama seperti kita hidup dalam lintas iman dan budaya hal-hal ini harus diperhatikan, demi solidaritas yg benar-benar hidup tanpa kehilangan identitas diri.
-Mengasihi sesama
-romo ari : hukum utama adalah kasih, sdh ada sjk jaman paus.
-dari mlng, hidup ini indah.
-rm kristiono purwadi. Siapa jati diri kita,
Kembali ke vanlit kembali ke akar muasal kekatolikan indonesia.
-Romo gunawan. Dari unika sugyopranoto.
Sering mengisi mimbar di radio, kadang ada yg sms aneh2x, adalah contoh gesekan di akar rumput, tantangan bersama menghadapi persaudaraan sejati.
Dalam hal lain terkatakan :
Buya tdk punya sajadah tetapi ibu pertiwi adalah sajadah ketika sholat di vihara.
-Rm. Tri.
Jati diri gereja adalah pewartaan. Hanya orang mati yg tdk bisa mewartakan,
Sing:
Mewartakan mari mewartakan, kabar sukacita dari Tuhan, jati diri gereja mewartakan, roh kudus yg akan meneduhkan.

-muntilan 26 okt 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar