Jumat, 11 Maret 2011

Menatap Diri

Panas Dingin Merinding...,
Rasanya, gejolak ini mengalir di seluruh tubuh
Di setiap waktu senggangku
Hanya pikiran itu yang menghantuiku..
mengisi pikiranku, dengan hayal indah bersamanya


Kenyataan perasaan ini
Sungguh Berat untuk di iyakan
Namun tak ungkin untuk di tiadakan

Rasanya paparan sebuah tembok besar berada nyata tepat di hadapanku,
memisahkan tubuh-ku di sini dan jiwaku di sisi yang lain

Sabar dan tekun
Aku butuhkan dalam membuat celah pada dinding itu,
Memahami dan mengerti
Senjata-ku untuk membuat celah di diding itu
Itulah permata kesuksesan hidup
Dimana cinta tak bisa instant seperti membuat mie
Walaupun pada prosesnya,
aku pun tak tau alasan apa yang menjadikan-ku cinta

Iya..,
Hanya itulah ketulusan cintaku,
Mencoba membiarkanmu terbang bebaas
Dan berharap engaku mau melirik'
sebuah medali lusuh di antara koin dan uang
Yang ingin menghargai dan mencinta dengan tulus
Dengan kasih yang tak habis karna usia...
Dan dengan semangat yang membara karena cinta itu sendiri


Menghancurkan tembok menjadi puing
Dan kemudian kan ku bangun landasan kokoh di atasnya
Dengan dasar percaya dan keterbukaan
Menggapai bahagia hari esok
Adalah diriku
Facing Me

08:55/11/3/2011
(Saat Istirahat#KampusATMIsurakarata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar